Masalah Yang Bisa Dibantu

Psikoterapi bisa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah psikologis. Setiap masalah, tentu saja berbeda cara penanganannya. Psikoterapis yang baik adalah psikoterapis yang menguasai cukup banyak metode terapi dan mampu mengaplikasikan metode yang tepat kepada klien.

Di halaman ini, kami menjelaskan beberapa gangguan psikologis yang sudah terbukti bisa disembuhkan atau paling tidak bisa diringankan dengan psikoterapi. Untuk memudahkan Anda, kami bagi penjelasan kami dalam dua kategori, yaitu bedasarkan GEJALA gangguan psikologis dan bedasarkan NAMA gangguan psikologis.

Gejala masalah psikologis yang bisa dibantu dengan psikoterapi:
  1. Berhenti Merokok. Salah satu kebiasaan buruk yang paling banyak dilakukan adalah merokok. Untuk bisa berhenti merokok selamanya memang tidak mudah, tapi tetap bisa dilakukan apabila Anda punya keinginan. Ilmu psikologi modern punya strategi khusus yang terbukti efektif untuk membantu berhenti merokok selamanya. Syaratnya cuma satu, yaitu Anda ingin berhenti merokok atas kemauan Anda sendiri, bukan paksaan orang lain.
  2. Bingung Menentukan Pilihan. Apabila Anda dihadapkan pada pilihan-pilihan penting dalam hidup Anda yang mana pilihan itu saling bertentangan, mungkin akan terjadi kebingungan yang membuat Anda stress dan tidak tahu harus berbuat apa. Kebingungan ini bisa berlangsung sebentar, kemudian Anda mendapatkan jawaban setelah berpikir. Namun pada beberapa orang, kebingungan ini berlangsung begitu lama, sehingga membuat dia tambah stress. Psikoterapi menawarkan sebuah cara untuk memahami diri kita sendiri dari level sadar sampai bawah sadar, agar bisa menentukan pilihan yang terbaik untuk sekarang dan masa depan Anda.
  3. Depresi. Gejala depresi antara lain perasaan sedih, murung, suka menyendiri, perasaan putus asa, tidak ada semangat, rasa malas, tidak bisa konsentrasi, perasaan lemah dan kadang disertai kecemasan serta gangguan tidur.
  4. Fobia. Ketakutan berlebihan terhadap suatu benda / binatang / situasi tertentu. Seorang yang menderita fobia bisa merasakan kecemasan atau ketakutan yang amat sangat apabila melihat sesuatu yang menjadi obyek fobianya. Dalam beberapa kasus, bahkan hanya melihat gambarnya saja (misalnya gambar ular) seseorang bisa ketakutan setengah mati.
  5. Frigiditas & Impotensi Karena Sebab Psikologis. Beberapa pasangan datang menemui kami dengan keluhan si suami mengalami impotensi atau si wanita menjadi dingin dalam hubungan seks. Setelah kami telusuri dengan metode tertentu, akar penyebabnya sering kali adalah karena pernah terjadi pertengkaran atau ada kecurigaan, kemarahan, kecewaan dan sakit hati yang dipendam. Mungkin suami-istri sudah berdamai dan tidak pernah ribut lagi dan sudah saling memaafkan, tapi ternyata “luka” yang sudah terlanjur kadang tidak bisa sembuh begitu saja. Butuh cara-cara tertentu agar “luka” itu bisa dihilangkan.
  6. Frigiditas. Hilang atau berkurangnya dorongan seksual wanita padahal masih dalam usia produktif. Bahkan merasa risih ketika diajak berhubungan seks oleh pasangannya. Banyak pria salah paham ketika istrinya menderita frigiditas, dikira istrinya sudah tidak mau melayani atau punya selingkuhan. Ketahuilah bahwa itu adalah gangguan psikologis yang bisa disembuhkan. Frigitas bisa disebabkan oleh berbagai faktor psikologis yang sering kali tidak disadari oleh penderita.
  7. Gangguan Bicara. Dalam hal ini termasuk gagap, sulit bicara dan kata-kata yang tidak lancar atau terselip pengucapannya. Penderita gangguan bicara biasanya hanya mengalami gangguan ketika dalam kondisi yang membuatnya tegang, sementara dia bisa bicara lancar ketika ngomong sendiri atau berbicara dengan orang yang membuatnya nyaman. Gangguan bicara biasanya berhubungan dengan kecemasan dan perasaan kurang percaya diri.
  8. Gangguan Tidur. Gangguan tidur bisa berupa insomnia, siklus tidur tidak teratur, tidur tidak pernah nyenyak, mudah terbangun, mimpi buruk, sering tindihan (tubuh kaku tidak bisa digerakkan padahal sadar) atau malah penyakit tidur berlebihan dan tidak mampu menahan rasa kantuk.
  9. Halusinasi. Apabila Anda sering melihat sesuatu atau mendengar suara yang tidak nyata, maka itu pertanda Anda mengalami gangguan psikologis. Keadaan tersebut bisa terpicu karena stress, trauma, depresi atau muncul tanpa sebab yang jelas. Beberapa orang mengira gangguan halusinasi adalah karena diganggu makhluk halus, padahal sebenarnya halusinasi merupakan “penyakit pikiran” yang bisa disembuhkan dengan psikoterapi modern.
  10. Kebiasaan Buruk. Banyak orang menyerah dengan kebiasaan buruknya karena mengira kebiasaan buruknya tidak bisa diubah. Mungkin Anda pun sudah mencoba menghentikan kebiasaan buruk dengan cara Anda sendiri dan gagal. Tahukah Anda, para pakar psikologi punya cara yang terbukti efektif untuk mengubah kebiasaan buruk, yang mana cara ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas karena merupakan bagian dari psikoterapi. Apapun kebiasaan buruk Anda, selama Anda masih ada keinginan untuk berubah, maka Anda bisa berubah total. Psikoterapi akan membantu Anda berubah dengan lebih mudah dan lebih cepat.
  11. Kecemasan Berlebihan. Mudah cemas hanya karena masalah-masalah kecil. Kecemasan berlebihan terhadap segala hal. Jika memiliki anak, maka terlalu protektif dalam mengasuh anak. Karena kecemasan berlebihan, maka biasanya disertai dengan sering sakit kepala, sakit leher dan tekanan darah naik. Orang yang mengalami kecemasan biasanya juga menderita hipertensi, maag dan IBS (Irritable Bowel Sindrom).
  12. Kemalasan & Kebiasaan Menunda. Anda mungkin orang yang ingin sukses dan lebih maju dalam segala bidang kehidupan. Anda juga punya cita-cita dan rencana besar dalam hidupnya. Namun entah mengapa, setiap kali Anda mencoba untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi diri Anda, muncul perasaan malas yang luar biasa dan kemudian Anda menunda-nunda. Banyak kesempatan Anda lewatkan hanya karena kemalasan dan penundaan. Kemalasan dan kebiasaan menunda bisa diatasi dengan hipnoterapi.
  13. Kesulitan Diet / Menurunkan Berat Badan. Anda mungkin sudah mencoba berbagai macam cara diet tapi gagal. Setelah mendalami Ego State Anda selama proses psikoterapi, kita akan menemukan mengapa semua cara diet gagal untuk Anda. Setelah itu, kita akan membuat diet Anda menjadi mudah, sukses dan hasilnya permanen.
  14. Kesulitan Mencapai Orgasme Pada Wanita. Tidak pernah atau jarang sekali merasakan kepuasan seksual. Pria hanya membutuhkan stimulasi fisik untuk mencapai orgasme, sedangkan wanita butuh stimulasi fisik dan psikologis untuk bisa mencapai orgasme. Untuk itu, psikoterapi bisa meningkatkan sensitivitas mental agar lebih mudah mencapai orgasme.
  15. Ketegangan. Anda beberapa orang yang sulit rileks dalam kesehariannya, ia senantiasa tegang. Seolah-olah, tegang adalah sifatnya. Padahal itu ketegangan hanyalah kebiasaan yang bisa diubah. Psikoterapi menawarkan kemampuan untuk relaksasi yang mendalam, baik secara fisik dan mental.
  16. Ketergantungan / Kecanduan. Karena perilaku yang diulang-ulang disertai motivasi emosional, seseorang tanpa sadar bisa menjadi ketergantungan atau kecanduan terhadap sesuatu. Misalnya kecanduan coklat, kecanduan permen, kecanduan kopi, kecanduan minuman cola, kecanduan berjudi, kecanduan belanja yang tidak penting, kecanduan makan makanan yang tidak wajar dan kecanduan yang lainnya. Psikoterapis bisa membantu menangani berbagai macam kecanduan. Namun khusus untuk kecanduan narkotika, sebaiknya ditangani oleh dokter atau psikiater karena untuk kasus kecanduan narkotika, yang ketergantungan bukan pikirannya saja, tapi memang tubuh yang sudah ketergantungan.
  17. Konflik Diri. Kebingungan pada diri sendiri dalam menentukan sikap atau mengambil keputusan. Keraguan mengenai berbagai macam pilihan hidup yang akan diambil. Sulit maju karena sering ada pertentangan dalam diri. Seolah-olah dalam dirinya ada beberapa "suara" yang saling bertentangan satu sama lainnya.
  18. Luka Batin. Pernah punya pengalaman pahit dengan orang lain misalnya pasangan selingkuh atau dikhianati teman, ditipu kolega, dicaci, pertengkaran atau pengalaman pahit lain yang menimbulkan luka batin. Ciri adanya luka batin adalah ketika kita mengingat orang atau peristiwa, maka masih muncul perasaan marah, dendam, sebel, kecewa, sakit, atau perasaan tidak tenang.
  19. Menaikkan Berat Badan. Mungkin Anda sudah mencoba segala macam cara untuk menaikkan berat badan Anda, namun selalu gagal. Tubuh Anda tetap saja kurus, padahal Anda tidak menderita suatu penyakit tertentu dan Anda cukup makan. Jika demikian persoalannya, maka psikoterapi bisa membantu Anda. Masalah kurusnya tubuh Anda sebenarnya disebabkan oleh faktor-faktor psikologis yang selama ini tidak Anda pahami.
  20. Menambah Nafsu Makan. Psikoterapi selain bisa membantu Anda diet (mengendalikan nafsu makan), juga bisa membantu Anda untuk menambah nafsu makan tanpa obat. Jika Anda punya kebiasaan pilih-pilih makanan, tidak bisa makan di sembarang tempat, mudah jijik dengan makanan, jarang punya nafsu untuk makan, mual terhadap makanan, makan sedikit sudah kenyang dan sebagainya, maka itu pertanda gangguan psikologis Eating Disorder. Psikoterapi bisa membantu Anda mendapatkan nafsu makan yang normal dan sehat, tanpa perlu takut kelebihan berat badan.
  21. Menghilangkan Pikiran Negatif. Beberapa orang ingin maju dalam hidup, tapi ketika dia mau melangkah maju, selalu muncul pikiran-pikiran negatif yang membuatnya takut untuk melangkah maju. Dengan psikoterapi, pola pikiran bisa diubah sehingga seseorang punya pikiran yang lebih positif.
  22. Menyembuhkan / Meringankan Alergi. Dari hasil pengalaman praktek psikoterapi yang kami lakukan, ternyata hampir 90% alergi bisa disembuhkan atau paling tidak diringankan dengan psikoterapi. Karena ketika kami melakukan psikoanalisa kepada klien-klien yang menderita alergi, ternyata kami temukan alergi juga bisa disebabkan atau diperparah oleh keadaan perasaan, cara berpikir dan keyakinan seseorang.
  23. Migraine. Tahukah Anda menurut penelitian seorang dokter, sekitar 80% penderita migrain yang sering kambuh disebabkan oleh otak yang overload karena tidak mampu menangani beban pikiran yang mendera. Psikoterapi bisa membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuan pikirannya dalam menerima beban, sehingga otak kita bisa bekerja lebih efektif tanpa menimbulkan rasa sakit seperti migrain, sakit leher dan sakit kepala.
  24. Paranoid. Perasaan cemas dan takut yang tidak rasional. Merasa selalu diawasi oleh seseorang yang berniat mencelakai. Merasa tidak aman berada di tempat umum karena takut ada orang yang akan menyakiti atau membunuh. Dalam benak penderita selalu muncul pikiran-pikiran negatif atau terbayang kejadian buruk yang mungkin bisa terjadi padanya.
  25. Perilaku Obsesif Kompulsif. Gejalanya berupa adanya dorongan untuk melakukan sesuatu secara berulang, apabila dorongan itu tidak dituruti, maka timbullah perasan cemas atau tidak tenang. Setiap penderita biasanya punya obsesi yang berbeda-beda, diantaranya: Obsesi akan kebersihan, Takut terkena penyakit, Obsesi harus rapi, Obsesi untuk bersuci dari najis, Mengulang-ulang wudlu dan salat karena merasa batal, Memeriksa kunci pintu berulang-ulang, Mengecek kompor gas berkali-kali, Obsesi akan penampilan sempurna dan sebagainya.
  26. Psikosomatis. Jika Anda merasakan adanya suatu penyakit di tubuh Anda, tapi setelah diperiksa oleh dokter atau laboratorium tidak menemukan penyebabnya, maka penyakit Anda disebut psikosomatis. Penyebab dari sakit yang Anda derita sebenarnya ada di pikiran Anda. Itu bukan santet atau penyakit karena sihir, sebagaimana keyakinan masyarakat selama ini.
  27. Sakit Hati. Hidup tidak tenang karena masalah cinta, putus cinta, pasangan selingkuh, perceraian, penghianatan dan sebagainya. Umumnya sakit hati bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Namun sebagian sakit hati berlanjut selama bertahun-tahun sehingga menghambat kemajuan hidup. Dalam hal ini psikoterapi bisa membantu menyembuhkan sakit hati dengan sangat cepat.
  28. Serangan Panik. Apabila berada di keramaian atau tempat umum, sering mengalami perasaan panik, sempoyongan, pusing, berputar, jantung berdebar, cemas, takut, nafas tersengat-sengal, berkeringat dan merasa seperti mau pingsan atau seolah-olah terjadi serangan jantung.
  29. Stress. Masalah pribadi dan beban pekerjaan bisa menyebabkan stress. Ciri-ciri Anda menderita stress adalah mood tidak stabil, emosional, mudah tersinggung, susah konsentrasi, susah berpikir jernih, pikiran kacau, perasaan tidak nyaman, sakit kepala, ketegangan tubuh, ketegangan pikiran dan perasaan muak terhadap pekerjaan atau orang lain. Beberapa orang yang mengalami stress melampiaskannya dengan banyak makan, minum alkohol atau hal-hal kurang baik lainnya.
  30. Suka Sesama Jenis. Dalam psikologi, homoseks, gay atau lesbian hanya dianggap sebagai masalah apabila orang yang mengalaminya tidak menerima keadaan dirinya. Apabila yang bersangkutan bisa menerima kondisinya, maka tidak dibutuhkan terapi apapun. Nanum bagi yang ingin berubah, psikoterapi memberikan kesempatan bagi Anda untuk mengubah pola pikiran, pola perasaan dan pola nafsu yang menyebabkan Anda menjadi homoseks atau lesbian. Syaratnya adalah Anda memang ingin berubah atas keinginan Anda sendiri, bukan karena paksaan keluarga.
  31. Takut Berbicara Di Depan Umum. Meskipun sudah latihan pidato atau presentasi dengan baik, tiba-tiba mulut menjadi kaku, suara terbata-bata, nafas tersengal, jantung berdebar, keringat keluar, tubuh bergetar dan mungkin disertai mulas serta tubuh menjadi panas, itu adalah gejala demam panggung yang merupakan manifestasi dari rasa takut berbicara di depan umum.
  32. Takut Gagal. Banyak orang memilih tidak melakukan apapun karena takut gagal. Beberapa klien kami dulunya adalah orang yang bersemangat, tapi karena pernah trauma dengan kegagalan, akhirnya dia menjadi takut gagal dan selalu terbayang dengan kegagalan yang pernah dialaminya.
  33. Takut Gemuk. Penderita tidak mau kelebihan berat badan sehingga melakukan segala cara untuk tetap kurus atau langsing, misalnya dengan hanya makan sedikit, memuntahkan makanan, olah raga berlebihan dan menjalani diet yang ketat. Kadang berat badan penderita sudah sangat kurus, tapi tetap diet karena merasa tubuhnya belum ideal.
  34. Takut Penyakit. Gejalanya adalah sering melakukan cek ke laboratorium atau rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan, padahal tidak ditemukan gangguan yang serius. Tidak pernah puas atau ragu dengan tes kesehatan yang pernah dilakukan, sehingga dia melakukan cek kesehatan lagi dan lagi.
  35. Takut Serangan Jantung atau takut terkena penyakit jantung. Sering cemas jangan-jangan akan terjadi serangan jantung yang mendadak. Penderita biasanya merasa terdorong untuk sering-sering memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol dan memeriksakan jantungnya ke spesialis, padahal pada kenyataannya tidak ada masalah yang serius pada jantung.
  36. Tidak Bisa Mengendalikan Diri. Banyak orang menyadari dirinya punya sifat mudah marah, mudah tersinggung dan sulit mengendalikan amarah. Ketika marahnya meledak, dia bisa melakukan sesuatu yang sangat kasar kepada orang lain atau keluarganya. Namun beberapa saat kemudian dia menyesalinya, bahkan sampai menangis karena perbuatannya. Namun di lain waktu, dia bisa emosional lagi.
  37. Tidak Percaya Diri. Kurang kepercayaan bisa muncul dalam segala bidang, termasuk diantaranya tidak percaya diri dalam membuat keputusan, tidak percaya diri dalam bertindak, kurang keberanian, merasa minder, merasa tidak berharga,  merasa lemah, harga diri rendah atau tidak berani melakukan sesuatu yang beresiko. Termasuk tidak berani menyatakan cinta atau mendekati orang yang disukainya secara terang-terangan. Tahukah Anda, dunia ini adalah milik orang yang percaya diri. Jika Anda percaya diri, maka Anda punya lebih banyak kesempatan untuk sukses dalam segala hal.
  38. Trauma. Pernah mengalami kejadian yang mengguncang jiwa misalnya kecelakaan, bencana alam, kematian orang yang dicintai, diancam mau dibunuh, tersangkut kasus hukum dan sebagainya. Seorang yang menderita trauma masih sering teringat dengan kejadian yang pernah menimpanya, walaupun kejadian itu sudah berlangsung puluhan tahun silam. Apabila tidak disembuhkan, maka penderitaan akan terus berlangsung.
  39. Trauma Patah Hati. Ini adalah masalah yang sering dialami wanita atau pria muda. Gejalanya adalah selalu teringat dengan mantan kekasih yang telah meninggalkannya, perasaan dendam yang mendalam, enggan untuk menjalin hubungan dengan orang baru, takut jatuh cinta, takut patah hati lagi, pendiam, suka melamun, perasaan putus asa dan emosinya naik ketika orang lain menyinggung soal orang yang pernah menyakiti hatinya.


Nama gangguan psikologis yang bisa dibantu dengan psikoterapi:
  1. Acute Stress Disorder | Gangguan stres akut
  2. Agoraphobia | Takut pada ruang terbuka
  3. Adjustment Disorder | Ketidakmampuan menyesuaikan diri
  4. Anxiety Due To A Physical Disorder | Kecemasan karena penyakit fisik
  5. Anxiety Neuroses | Kecemasan neurosis
  6. Anxiety Lepidopterophobia | Takut pada kupu-kupu
  7. Antisocial Personality | Kepribadian antisosial
  8. Anorexia Nervosa | Takut gemuk, tubuh kurus
  9. Anxiety Disorder | Sering cemas tanpa sebab
  10. Avoidant Personality | Kepribadian tertutup, tidak suka bersosialisasi
  11. Aphonia | Kehilangan kemampuan bicara
  12. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) | Hiperaktif dan gangguan konsentrasi
  13. Bipolar Disorder | Emosi yang tidak stabil, berubah-ubah antara gembira dan depresi.
  14. Binge Eating Disorder | Suka makan berlebihan tanpa kontrol
  15. Bulimia Nervosa | Tidak mau gemuk, setelah makan kemudian dimuntahkan
  16. Conversion Disorder | Masalah psikologis yang muncul dalam bentuk penyakit fisik
  17. Cognitive Disorders | Gangguan kognitif
  18. Compulsive Eating Disorder | Dorongan makan berlebihan
  19. Cyclothymic Disorder | Gangguan mood, gampang berubah suasana hati.
  20. Communication Disorder | Gangguan komunikasi
  21. Depression | Depresi, sedih, putus asa
  22. Dependent Personality Disorder | Tidak bisa mandiri, selalu bergantung kepada orang lain
  23. Dissociative Amnesia | Kelupaan disosiatif
  24. Dissociative Fugue | Kelupaan sebagaian pengalaman hidup
  25. Delusional Disorder | Gangguan delusi, meyakini sesuatu yang tidak benar
  26. Dissociative Disorder | Gangguan disosiatif
  27. Dissociative Identity Disorder | Gangguan identitas disosiatif
  28. Dyspareunia | Nyeri ketika hubungan seksual yang tidak disebabkan penyakit fisik.
  29. Dyslexia | Kesulitan memahami bahasa tulisan
  30. Eating Disorder | Masalah makan dan nafsu makan
  31. Female Orgasmic Disorder | Kesulitan orgasme pada wanita
  32. Generalized Anxiety Disorder | Gangguan cemas menyeluruh
  33. Gender Identity Disorder | Masalah identitas kelamin
  34. Hypochondriasis | Meyakini menderita suatu penyakit, padahal uji medis menyatakan sehat
  35. Hypoactive Sexual Desire Disorder | Kehilangan gairah seksual
  36. Hypersomnia | Banyak tidur, mudah tertidur, tidak bisa menahan kantuk
  37. Hysterical Neurosis | Histeria neurosis, gejala histeris seperti kesurupan
  38. Learning Disorders | Kesulitan belajar
  39. Male Erectile Disorder | Ketidakmampuan ereksi atau impotensi
  40. Male Orgasmic Disorder | Kesulitan orgasme atau ejakulasi pada pria
  41. Narcissistic Personality | Kepribadian narsistik, merasa dirinya penting
  42. Neurasthenia | Perasaan penat yang sangat parah
  43. Obsessive Compulsive Disorder (OCD) | Adanya dorongan melakukan sesuatu secara berulang-ulang
  44. Obsessive-Compulsive Personality Disorder (OCPD) | Gangguan kepribadian obsesif kompulsif
  45. Obesity | Kegemukan, ketidakmampuan mengontrol berat badan sendiri
  46. Pain Disorder | Rasa nyeri yang tidak ada sebab medis
  47. Panic Disorder | Sering panik, mau pingsan, seperti mau terkena serangan jantung
  48. Panic Disorder With Agoraphobia | Serangan panik ketika berada di tempat terbuka atau ketika keluar dari rumah
  49. Phobic Disorders | Fobia, rasa takut yang berlebihan dan tidak wajar
  50. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) | Gangguan stress yang muncul setelah mengalami peristiwa yang mengguncang jiwa
  51. Postpartum Depression | Depresi setelah melahirkan
  52. Postpartum Psychosis | Gangguan mental setelah melahirkan
  53. Paranoid | Dihantui oleh rasa kaut, merasa akan dicelakai oleh seseorang
  54. Personality Disorder | Gangguan kepribadian
  55. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) | Gangguan kesehatan fisik dan mental pada masa menstruasi
  56. Psychasthenia | Kombinasi antara fobia dan obsesif kompulsif
  57. Psychosomatic Disorder | Gangguan psikologis yang muncul dalam bentuk gangguan fisik
  58. Sexual Dysfunctions | Ketidakmampuan melakukan hubungan seksual
  59. Sexual Aversion Disorder | Benci dengan hubungan seksual
  60. Sleeping Disorder | Gangguan tidur, susah tidur, insomnia, mimpi buruk
  61. Social Anxiety Disorder | Kecemasan akan situasi sosial
  62. Social Phobia | Takut dengan tempat umum yang banyak orang
  63. Somatization Disorder | Penyakit fisik yang disebabkan oleh gangguan pikiran, masalah perasaan atau stress.
  64. Schizoid Personality | Suka menyendiri dan berfantasi
  65. Tourette's Syndrome | Sering mengeluarkan suara pekikan atau siulan tanpa kendali
  66. Trauma Disorders | Gangguan Trauma
  67. Vaginismus | Kekejangan pada vagina saat berhubungan seks.